Notice: Undefined index: meta_keyword in /home/lapaktaniku/public_html/model/blog.php on line 48

Notice: Undefined property: blog::$visitorsblog in /home/lapaktaniku/public_html/controller/blog.php on line 14

Notice: Undefined property: blog::$commentsblog in /home/lapaktaniku/public_html/controller/blog.php on line 15
Blog

MODUL PRODUKSI JAMU

MODUL PRODUKSI JAMU

 

I.       PENDAHULUAN

Kondisi saat ini menghadapkan kita pada semua keadaan, Permasalahan dan tantangan yang lebih kompleks. Kondisi ini dituntut untuk tidak sekedar antisipatif tetapi haruslah proaktif dalam merancang pengembangan usaha yang benar-benar kompetitif.

Indonesia sebagai Negara Agraris menyimpan berbagai jenis tanaman, baik tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan dan lain-lainnya yang bernilai sangat tinggi secara ekonomis. Produksi hasil tanaman obat-obatan selalu terjadi over supply ketika panen raya dan over demand ketika musim paceklik. Perlu disadari bahwa tidak semua hasil produksi tanaman obat-obatan (rempah-rempah) dapat diserap pasar dalam bentuk segar. Selain itu daya simpan rempah-rempah tropis segar tidak bertahan lama. Warnanya cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan kimia seperti pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk.

Oleh karena itu, pengolahan tanaman obat-obatan (rempah-rempah) untuk memperpanjang masa simpannya sangatlah penting. Jamu gendong, jamu serbuk, jamu godok merupakan contoh produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengembangan potensi rempah-rempah di daerah pedesaan khususnya.

 

II.  PRODUKSI JAMU

A.    Sekilas Produk

Al-Qomar adalah nama salah satu perusahaan jamu tradisional yang ada di Kabupaten Nganjuk. Perusahaan ini memproduksi beraneka macam produk jamu tradisional, diantaranya yaitu jamu komplit, jamu pelangsing, jamu pria perkasa, jamu khusus wanita dan lain sebagainya.

Sampai saat ini perusahaan ini telah memproduksi jamu + 50 jenis produk jamu dengan varietas yang berbeda, mulai dari jamu cair, kapsul, dan juga serbuk. Dari semua produk tersebut pasarannya telah mampu menerobos sampai ke luar negeri. Sehingga produk ini menjadi salah satu produk unggulan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Ttimur, dan Indonesia.

B.     Pembuatan Jamu

Dalam pembuatan jamu, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu :

1.      Pemilihan Bahan Baku

Kualitas bahan baku merupakan fackor utama yang menentukan kualitas hasil produksi. Kriteria bahan baku yang digunakan tiap rempah-rempah berbeda karena karakter dan kadar tiap rempah-rempah juga berbeda. Pemilihan kualitas bahan baku biasa dilihat dari tingkat ketuaan rempah-rempah/ umur panen dan cara peralatan/ perlakuan bahan baku pasca panen.

Bahan baku tersebut diantaranya :

-          Kunyit

-          Temu lawak

-          Temu hitam

-          Kencur

-          Kempladeh/ benalu

-          Jahe

-          Daun sambi loto

-          Daun luntas

-          Daun sirih

-          Daun pandan

-          Daun sere

-          Kayu sencang

-          Madu

-          Gula

-          Dll.

2.      Proses Produksi

Dalam pembuatan produk jamu ini diperlukan 2 tahap dalam memprosesnya, yaitu sebagai berikut :

a.       Tahap Pertama

v  Semua bahan baku yang telah disebutkan diatas tadi di cuci hingga bersih (kecuali madu dan gula)

v  Semua bahan baku dicincang (dipotong kecil-kecil) kecuali daun sirih

v  Kemudian bahan baku tadi direbus jadi satu

v  Setelah mendidih diamkan + 15 menit agar lebih lande

b.      Tahap Kedua

v  Masukkan gula dan madu ke dalam air yang mendidih

v  Aduk hingga gula dan madu bercampur menjadi satu. Setelah gula dan madu benar-benar bercampur menjadi satu, kemudian tuangkan ke dalam jamu yang telah di diamkan 15 menit tadi

v  Aduk hingga rata

v  Jamu sudah siap diisikan ke botol

3.      Grading Produk

Grading adalah proses pengelompokan produk/ komoditi berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan tadi. Jadi setelah bahan baku tadi direbus dan sudah siap untuk dimasukkan ke botol maka, langkah selanjutnya yaitu pengisian jamu ke botol-botol berdasarkan jenis produknya.

4.      Pengemasan (Packing) dan Labeling

Pengemasan adalah proses pembungkusan produk dengan bahan kemasan yang dipilih sesuai dengan jenis produk. Kemasan memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai pelindung dari kerusakan fisik, kimia maupun biologis. Bahkan kemasan juga berpengaruh terhadap umur simpan. Selain itu, kemasan juga berfungsi untuk mempermudah penanganan, misalnya, pengangkatan atau distribusi.

Sedangkan labeling adalah proses penandaan terhadap kemasan produk. Awalnya labeling hanya berfungsi untuk membedakan dalam kemasan agar tidak tertukar tanpa harus membuka kemasan.

Akan tetapi sekarang, fungsi labeling meluas sebagai daya penarik konsumen, dengan mencantumkan beragam informasi produk dan desain yang artistic. Informasi yang harus dicantumkan pada label adalah nama produk, nama produsen, bahan baku, manfaat, kadaluwarsa, dan no. izin dari lembaga yang berwenang. Jadi setelah produk tadi diberi label dan dikemas, produk sudah siap untuk dipasarkan.

 


logo
bank